MACAM-MACAM BIAYA PELABUHAN

Biaya pelabuhan baik biaya langsung maupun tidak langsung di Indonesia termasuk yang relatif tinggi. Yang termasuk biaya langsung antara lain adalah THC (Terminal Handling Charges). Biaya THC di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia. Bahkan jika dibanding dengan Singapura, Taiwan, dan Korea, yang upah buruh dan sewa lahannya lebih tinggi, Biaya Pelabuhan di Indonesia masih lebih tinggi. Singapura mampu menjadi pelabuhan utama dunia karena memiliki pelabuhan yang sangat efisien yang mampu menekan biaya THC.Selain THC ada juga biaya LOLO (Lift On Lift Off), yaitu biaya menaikkan dan menurunkan kontainer dari atau ke atas kapal. 
Tingginya biaya THC di Indonesia antara lain disebabkan oleh terbatasnya fasilitas pelabuhan dan tidak efisiennya operator pelabuhan, meskipun telah diprivatisasi (beberapa terminal di Tanjung Priok dimiliki oleh satu perusahaan asing saja). Efisiensi pelabuhan di Indonesia tergolong paling buruk dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Pelabuhan peti kemas JICT Tanjung Priok dikenal paling mahal dan tidak efisien dibandingkan negara-negara tetangga.

BIAYA PELABUHAN TIDAK LANGSUNG

Selain biaya langsung, di pelabuhan juga terdapat biaya tidak langsung. Yang termasuk biaya tidak langsung antara lain waktu yang terbuang akibat penundaan pelayanan, hal tersebut bisa terjadi karena beberapa hal :
  • Rendahnya produktivitas pekerja di pelabuhan (Rata-rata hanya 18 jam / hari)
  • Masih adanya praktek pungutan liar oleh instansi di pelabuhan
  • Buruknya pelayanan dari instansi pemerintah di pelabuhan
  • Banyaknya instansi pemerintah yang terlibat di pelabuhan namun belum terkoordinasi dengan baik

UPAYA UNTUK MEREDUKSI BIAYA PELABUHAN

Beberapa tahun lalu pemerintah telah membentuk tim untuk membenahi kinerja pelabuhan. Tim ini diketuai oleh menko perekonomian dengan koordinator harian menteri perhubungan dengan beberapa asosiasi dan departemen. Kita harapkan upaya pemerintah untuk mereduksi BIAYA PELABUHAN bisa segera membuahkan hasil.

Post Top Ad